Computer tutorial, autos and lifestyle

Breaking

Saturday, January 7, 2012

Lulus paling akhir

Seorang teman yang menyelesaikan kuliah strata satu nya selama 7 tahun, berkata kepada saya:
"Tau engga friend... setelah sehabis wisuda, lalu pulang ke rumah, tiba-tiba gw dapat pencerahan yg bikin gw jadi engga nyesal kuliah hingga batas akhir periode yaitu 7 tahun alias sebagai golongan cuci gudang"
"Lulus paling akhir itu, ternyata sangat mengesankan"Saya menaikkan alis mata, sebagai tanda "keheranan" mendengar pernyataan teman saya ini.

Ia pun kemudian menceritakan perjalanan kehidupan kuliahnya selama 7 tahun itu.

"Dulu setelah tamat SMA, gw masuk bimbingan belajar, demi untuk menembus universitas negeri"
(Waktu itu memang di kota kami, universitas negeri yang dimaksud teman gw itu adalah universitas yang terbaik dan juga murah biaya kuliahnya).
"Namun sayang gw engga lulus...jadi terpaksa nunggu 1 tahun lagi"
"Satu tahun penantian itu adalah salah satu masa yang aneh dalam hidup gw... friend"
"Mau di bilang bebas, tapi kok gw rada2 tertekan..."
"Beban pikiran untuk lulus di tahun depan itulah yang mungkin membuat kebebasan 1 tahun itu justru seperti dalam penjara saja"
"Hidup dalam penjara kekuatiran.... eh tadi sy ngomong apa ya" (spontan kami berdua tertawa)

"Lalu akhirnya hari itupun datang ketika gw mengikuti ujian penerimaan mahasiswa baru untuk bekompetisi mendapatkan 1 kursi di universitas negeri itu"
"1 bulan kemudian, pengumuman pun keluar, dan gw lulus friend..."
"Hari itu menjadi salah satu hari kenangan bahagia gw"
"Gw pun akhirnya berstatus sebagai seorang mahasiswa di perguruan tinggi favorit itu, dan gw merasa senang dan bangga karena merasa salah satu pencapaian dalam hidup bisa gw raih"

"Namun tau engga friend... selama 1 tahun pertama kuliah itu, gw boleh hampir dikata paling banyak hanya 3 kali masuk kuliah dari tiap mata kuliah yg gw ikutin"
"Datang ke kampus sih iya... tapi engga masuk ke ruangan kuliah gitu" (ha... ha... ha... kami berdua kembali tertawa).
"Pada masa itu gw seperti nemuin kehidupan baru, mulai ngerasa namax kebebasan, bergaul ama teman2 gw yg hebat2 dan mulai bertanya tentang untuk apa hidup itu dijalanin"
"Dan benar, pada saat penentuan drop out pada tahun ke-3, gw hampir saja drop out, untung index prestasi gw sedikit di atas batas nilai droup out itu"
"Hooof... hampir aja gw drop out waktu itu friend"

"Setelah melewati 3 tahun batas drop out itu, gw udah lebih rajin kuliah, tapi engga amat rajin jg sih, kadang sempat2 juga engga masuk kuliah"
"Pada masa2 ini gw bagaikan anak kuliah yang haus akan kampus, tetapi bukan haus akan mata kuliah, tetapi haus untuk bertukarpikiran dan bercanda ama teman2 gw yang hebat2"
"Pokoknya masa2 itu, gairah hidup gw menyala friend (ha... ha... ha... kami kembali tertawa)

"Lalu setelah 4 tahun kuliah, salah seorang teman gw udah ada yang sarjana"
"Pelan-pelan di hati gw muncul perasaan takut...Takut berpisah ama teman2 gw yang hebat, dan takut untuk tidak bisa menamatkan studi di universitas favorit ini"
"Tapi karena teman2 gw masih banyak yg masih aktif ke kampus, perasaan itu tidak terlalu menggangu gw"

"Namun memasuki tahun ke-5 dan apalagi setelah memasuki tahun ke-6, perasaan takut itu menjadi kambuh"
"Teman2 gw udah pada jarang ke kampus, selain udah banyak yang sarjana, juga sisanya pada sibuk ngerjain skripsinya. Waktu itu mata kuliah gw masih ada yang belum lulus, nanti setelah memasuki tahun ke-7 barulah semua mata kuliah gw lulusin, dan setelah itu gw lanjutkan dengan skripsi"
"Waktu itu gw punya partner, karena di jurusan kami, diperbolehkan untuk berpartner dalam 1 judul skripsi"

"Setelah 4 bulan skripsi itu di asistensi oleh dosen pembimbing, tibalah pada bagian tersulit dari skripsi itu, yang buat gw harus kursus "pembuatan program" hingga 3 bulan"
"Setelah gw selesaiin kursus itu, ternyata pembuatan program di dalam skripsi kami itu tidak semudah yang kami sangka... dan kami udah rasa seperti mau berhenti saja lalu ganti judul"
"Tapi batas kelulusan cuman 7 tahun, kalau kami ganti judul, mungkin malah tambah parah"
"Lalu kami memutuskan untuk tetap saja dengan judul ini"

"Ada salah satu momen yang bagus friend... ketika gw dengan partner gw lagi makan siang di salah satu tempat makan yang berada di kampus"
"Dari tempat duduk kami makan itu, dapat terlihat gedung megah, tempat wisuda sarjana, tempat para sarjana menerima pengakuan kesarjanaannya"
"Gw lalu bilang ama partner gw..." KAWAN KAU LIHAT GEDUNG MEGAH ITU...? SUATU SAAT KITA HARUS BERADA DI SANA"

"Waduh friend, kalau gw ingat kata2 gw waktu itu... gw rasanya mau nangis, soalnya waktu itu kami udah benar2 tertekan, sepertinya skripsi kami tdk akan kelar, dan kami tidak akan menjadi seorang sarjana"
"Tapi begitulah friend... kalau orang udah sangat tertekan, biasanya dia akan berusaha melebihi kekuatannya"
"Dan anehnya friend... tidak terasa skripsi itu akhirnya kelar juga di saat2 penghujung batas waktu kelulusan yaitu 7 tahun, dan kami pun masuk dalam ujian akhir"

"Tau engga friend... kami berdua hampir tidak tidur untuk finishing skripsi itu semalaman, dan hanya sempat baring2 aja sekitar 1 jam di pagi harinya"
"Tetapi anehnya, pada saat kami ujian, tenaga kami sepertinya menjadi berlipat ganda, dan kami dengan mantap menjawab semua pertanyaan dosen penguji"

"Setelah ujian itu berjalan 1,5 jam dan setelah pertanyaan terakhir kami jawab, kami di minta keluar sebentar, untuk memberi waktu bagi para dosen penguji dan pembimbing untuk memberi nilai..... 5 menit kemudian kami dipersilahkan untuk kembali masuk ke ruangan ujian, untuk mendengar hasil nilai ujian skripsi kami"
"Setelah mendengar hasil nilai ujian kami yang memuaskan, kami pun keluar dari ruangan itu"

"Hooof... setelah kami keluar dari ruangan ujian itu... hati kami sangat bahagia, dan ploong banget"

"Momen waktu itu jika di analogikan seperti kalau sebuah rumah akan runtuh, dan kami berdua adalah orang terakhir yang keluar dari rumah itu, sesaat sepersekian detik ketika rumah itu benar-benar runtuh"

Ketika mengingat analogi teman gw inilah, gw ingat akan cerita ini.

Sebuah rumah akan runtuh, dan kami berdua adalah orang terakhir yang keluar dari rumah itu, sesaat sepersekian detik ketika rumah itu benar-benar runtuh
 
Sebenernya saya copy artikel ini dari sebuah forum, karena saya anggap menarik dan saya juga mengalami hal tersebut. tapi untunglah saya sudah lulus saat ini dan saya bersyukur akan hal tersebut.
kalau kata syahrini "sesuatu banget ya..." hahahaha
semoga memberikan motivasi bagi anda ^^ 
salam saya JIMMY

2 comments:

sikopet said...

semangat bos... ga masalah soal yg terakhir mah..
BTW ente bukan yg terkhir ko.. masi ada si kuman gigi ;D

Jimmyjin said...

udah semangat banget bro, mangkanya ane udah lulus sekarang. btw sapa tu kuman gigi? :D

Tags